Entah saya harus
memulai darimana, karena sangat sulit menceritakan kisah hidup orang lain dari
kacamata pribadi, walaupun kami telah saling mengenal belasan tahun dan bahkan
hidup se-atap selama 7 tahun. Tapi demi menceritakan perjuangan hidup beliau
yang semoga menjadi motivasi banyak orang, saya beranikan diri menuliskan
cerita ini dari sudut pandang saya. Bagaimana semua keinginan bisa terwujud
dari “Kekuatan Mimpi”
Saya mengenal
seseorang, yang sangat determinan, penuh kerja keras, ulet dan pantang
menyerah. Beliau sejak SMA memiliki mimpi untuk belajar ke Jepang dengan
beasiswa ke Jepang. Pada SMA beliau memilih penjurusan Bahasa, dengan tujuan mempelajari
bahasa Jepang dan mengenal budayanya. Selepas SMA beliau melanjutkan studi ke
Sastra Jepang UNPAD sebagai langkah yang telah disusun untuk menggapai mimpinya.
Sedikit demi sedikit langkah menuju Jepang semakin terbuka, walaupun tentu
banyak rintangannya. Salah satu rintangan adalah prestasi Akademik beliau yang
tidak terlalu cemerlang menjadi halangan untuk mengikuti seleksi beasiswa ke
Jepang seperti Monbukagakusho.
Selepas
menyelesaikan pendidikan Sarjana, beliau bekerja di sebuah perusahaan Jepang.
Ini juga usaha yang diambil demi menggapai impiannya. Kontak dengan native Jepang,
hidup dalam kedisiplinan ala Jepang, dsb membentuk pribadi yang lebih kuat
serta tetap mampu mengasah kemampuan bahasa Jepang beliau. Selang waktu 3
tahun, beliau mengundurkan diri dan mencoba meningkatkan kemampuan bahasa
Jepangnya dengan melanjutkan pendidikan di Magister Pendidikan Bahasa Jepang
UPI.
Dalam posisi tidak
bekerja, mengambil kuliah Pascasarjana terbilang memiliki resiko yang sangat
besar. Namun beliau bilang, kita hanya bisa berusaha maksimal, hasil akhir
biarlah tetap menjadi misteri.
Selepas
menyelesaikan Pascasarjana dan memperoleh gelar M.Pd dibelakang namanya, beliau
kembali pulang ke rumah dan menjadi Ibu rumah. Namun mimpi beliau untuk belajar
ke Jepang belumlah pudar. Beliau mendaftar beasiswa Monbukagakusho namun gagal
dalam beberapa kali kesempatan. Gagal dalam wawancara karena penelitian kurang
komprehensif, kurang persiapan, dan sebagainya.
Selang beberapa
waktu setelah lulus, beliau mendapat tawaran untuk mengisi formasi dosen di
Universitas Negeri Semarang. Mungkin inilah jalan hidupnya, walaupun ada
kebimbangan namun beliau tetap maju. Selama menjadi dosen, beliau selalu
menerima semua tanggungjawab yang dibebankan tanpa mengeluh. Karena beliau
percaya dengan begitu kemampuannya akan semakin berkembang. Akhirnya setelah
semua kerja keras beliau, pada tahun 2013 beliau berhasil mendapatkan beasiswa
short term bernama Japanese Language for Specialist
Program dari JF.
Satu MIMPI telah terwujud, dan butuh 16 tahun untuk mewujudkannya!!
Saya ingat
perkataan beliau setelah menyelesaikan kursus itu, beliau bilang “sebuah mimpi
ketika tercapai akan membuat kita bermimpi lebih tinggi...”. Berangkat dari
kesuksesan itu, beliau rajin menempa diri, mempersiapkan rencana penelitian
untuk S3 yang lebih komprehensif.
Ketika
dirasa semua sudah siap, beliau mendaftar beasiswa Monbukagakusho U2U dan
KU-DIKTI 2014. dan yang diharapkan pun terjadi, beliau lolos di 2 beasiswa
tersebut untuk melanjutkan pendidikan S3 di Kanazawa University, Jepang. Mimpi
tertinggi pun tercapai, mengikuti strata pendidikan tertinggi di negara impian
selama 17 tahun terakhir dalam hidup beliau.
Pada hari
ini, pada saat ini ketika saya menulis artikel ini, beliau sedang dalam
perjalanan Jakarta-Osaka untuk memenuhi Mimpinya... Mimpi yang merupakan
kelanjutan dari Mimpi terdahulu.. dan akan menghadirkan mimpi-mimpi baru...
Yume no Chikara
0 Response to "Kuat, Ulet, Pantang Menyerah.. itulah Mama"