Latest News

Tentang Proses Adaptasi di Lingkungan Baru

Morinosato Jidoukan *Morinosato Shogakko in Background
Adaptasi, how to adapt, bagaimana menyesuaikan diri, bagaimana bagaimana hahaha...
ya, setiap pindah ke lingkungan baru, proses adaptasi tak akan bisa di hindari. Begitu juga ketika kami pindah ke Kanazawa ini.

Hal pertama yang menjadi pikiran kami tentu saja si kecil @shafa raihana, bagaimana dia beradaptasi dan berjuang dengan lingkungan yang baru, dengan ragam bahasa, budaya, lingkungan dan tentunya teman2x baru yang benar benar berbeda seperti di Indonesia. Kekhawatiran pasti ada, namun motivasi dan dorongan kita selaku orang tua tentu sangat penting. Bersyukur Shafa anak yang cuek dan adaptif walaupun cenderung pemalu. Bulan-bulan awal di Jepang terasa sulit, tapi dia terlihat enjoy di sekolahnya. Mungkin juga karena sugesti yang diberikan sebelum pergi ke Jepang menempel kuat di ingatan dia hahaha..

Suggestinya waktu itu adalah, wah shafa mau sekolah di Jepang.. ada salju, teman baru, sekolah bagus, taman banyak dsb.. jadi ketika sebelum ke Jepang pun dia sudah mendambakan atau mengimpi-impikan bagaimana hidup di Jepang. Alhamdulillah sampai sini nda terlalu culture shock, walau saya yakin pasti tetap ada. Proses Adaptasi kami rancang sedikit demi sedikit.. dari memberi motivasi dan semangat untuk sekolah, semangat belajar bahasa, semangat mengenal lingkungan.. semua diberikan secara gradual.

Nah, sekarang niih, hari ini tanggal 24 Juli 2015.. saatnya Shafa masuk ke Jidoukan mengisi liburan musim panas dan mungkin berlanjut sampai tahun depan. Jidoukan sendiri adalah Publick Child Welfare Service, semacam tempat bermain dan belajar indoor yang biasanya terletak di sekitar sekolah. Jidoukan ada yang berbayar dan ada yang gratis. Fasilitas lengkap, biasanya anak yang orang tuanya sibuk bekerja, sepulang sekolah mereka ke Jidoukan sambil menunggu orang tuanya pulang atau menjemput. mereka biasanya bermain, ataupun mengerjakan PR. Di Jidoukan juga tersedia sensei-sensei yang menemani anak-anak.

Sebenarnya sudah lama ingin memasukan shafa ke Jidoukan, cuma kalau semua dilakukan serentak sepertinya akan stress dia haha.. Sekolah masuk jam 8 sampai jam 3 sore..sekarang ditambah Jidoukan sampai jam 5 sore :). Semakin dia enjoy, semakin mudah adaptasinya. Kami benar-benar bersyukur proses adaptasi Shafa terbilang lancar, karena banyak juga contoh proses adaptasi anak yang tinggal di lingkungan baru yang tidak berjalan mulus. Bagi kami intinya adalah, jika ingin menikmati kehidupan baru, jika ingin terus maju.. kita lah yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan lingkungan yang disuruh menyesuaikan diri dengan kita.

Terkait hal ini jadi inget pelajaran Interaksi Sosial jaman kuliah dulu, tentang proses adaptasi. Ada 2 jenis orang dalam proses adaptasi, orang yang Aloplastis, dan Autoplastis. apa itu Autoplastis dan Alopastis ?
Autoplastis
Auto = sendiri, Plastis = dibentuk/bentuk, jadi orang yang autoplastis adalah orang yang bisa membentuk dirinya sendiri menyesuaikan dengan lingkungan. Orang yang semacam ini cenderung adaptif dan mudah berinteraksi dan blending dengan lingkungan baru.

Aloplastis
Alo = yang lain, Plastis = dibentuk/bentuk, Orang yang Aloplastis justru menginginkan lingkungan berubah mengikuti dirinya. Kita ingin merubah lingkungan kita sesuai dengan diri kita. Repotnya orang seperti ini adalah, ketika tidak mampu atau tidak bisa merubah lingkungan menjadi nyaman dalam ukuran dia, maka akan stress, menarik diri, ogah gaul, dsb. Bahaya jika memiliki model interaksi sosial seperti ini.

Memang setiap orang memiliki karakter unik sendiri yang merupakan gabungan dari beragam element pembentuk mulai dari sifat, keluarga, lingkungan awal, dsb. Pendekatannya pun akan berbeda, tapi intinya dalam proses adaptasi tetaplah kita harus berusaha maju, jangan menarik diri, menyerah, karena akan rugi sendiri

Semangat @Shafa chan !.. semoga lancar sekolahnya, dan mari kita doakan mama @Lisda juga semoga lancar kuliahnya, lancar researchnya, lulus seleksinya .. aamiin :)


Living in Kanazawa 2015

2 Responses to "Tentang Proses Adaptasi di Lingkungan Baru"

  1. Butuh waktu lumayan lama beradaptasi di lingkungan baru, spertinya saya cenderung aloplastik =.=, mohon maaf lahir dan batin dan Semoga segala urusannya di Jepang lancar Sensei

    ReplyDelete